Kapolri Jenderal Tito Karnavian Himbau Warga Banten tidak ikuti aksi 112

Kapolri Jenderal Tito Karnavian Himbau Warga Banten tidak ikuti aksi 112
Kapolri Jenderal Tito Karnavian
Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama Ketua Umum MUI KH. Ma'ruf Amin hari ini mengunjungi pondok pesantren An-nawawi Serang Banten, selain untuk mengisi dialog kebangsaan kunjungan ini sekaligus untuk menjalin silaturahmi dengan Ulama maupun pengurus NU seprovinsi Banten.

Kedatangan Jenderal Tito Karnavian langsung disambut oleh Rais Amah PBNU KH Ma'ruf Amin beserta pengurus NU seprovinsi Banten. Para santri dan pengurus Pondok pesantren ikut meramaikan acara dialog kebangsaan yang digelar di pondok pesantren An-nawawi ini.

Acara diskusi di fokuskan membahas permasalahan bangsa untuk menjaga kebinekaan dan keutuhan NKRI. Rais Amah KH Ma'ruf Amin sempat menghimbau warga Banten untuk tidak berangkat ke Jakarta terkait rencana aksi 112 pada 11 Februari mendatang. Warga Banten sebaiknya lebih baik berdoa dan fokus pada pemilihan Gubernur Banten.

"Alhamdulillah inilah model Islam Nusantara yang menjadi lambang dengan NU itu adalah Islam Nusantara dan sekarang Islam Nusantara itu adalah Islam Ahli Sunnah Waljamaah Annahbiyah cara NU dan ada juga Wahagantul KP dan bapak Kapolri, KPU sudah melarang untuk apa itu untuk demo di jalan itu kesepakatan dengan Polri dengan pihak oleh karena itu saya instruksikan warga NU tidak usah ke Jakarta. Cukup di sini saja ya dan ikuti di Banten Pilgub, dengarkan saya tidak memerintahkan siapa yang pilih ya, itu terserah para Kiyai, para Ulama mana yang Aslak Pal Aslaq mana yang terbaik saja yang akan membawa kebaikan kepada masyarakat saya kira itu yang dapat saya sampaikan dan terima kasih bapak Kapolri Wawlahul Wagfiqillah Wabittiriq Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh" ujar Ma'ruf Amin

"Paham Wahabi Paham Takbiri yang bukan asli Indonesia itu bermunculan dan dengan adanya internet makin deras lagi, nah kita melihat bahwa NU memiliki wajah tersendiri dalam peta dunia Islam karena NU merupakan Islam yang sinkretis, Islam yang beradaptasi dengan lokalwisdem dengan kebijakan lokal dalam berbagai literatur disebutkan kalau Islam di timur tengah dulu diperkenalkan dengan cara pedang bike sword dengan cara perang ditaklukkan jaljira Arab ditaklukkan timur tengah Persia ditaklukkan konstan tinopel Istambul ditaklukkan dengan cara perang dan Islam kemudian dipaksakan di infus kepada mereka tapi Indonesia beruntung karena Islam diperkenalkan dengan cara-cara damai apa yang disebut dengan interjus by Word jadi bukan by sword pedang, by Word dengan kata-kata oleh para wali-wali para pedagang dari Arab dari India dan lain-lain bukan ditaklukkan nah ini membuat Islam di Indonesia sangat toleran itulah yang disebut oleh pak Kiyai dan seluruh warga NU dengan Brandt Islam Nusantara dan Islam ini hanya ada di Indonesia oleh karena itu kita bisa mengambil peran bukan hanya dalam negeri tapi juga NU bisa mengambil peran dengan Islam Nusantaranya yang sangat toleran kepada yang lain itu untuk juga mewarnai dan mempengaruhi Islam Garis keras yang diperkenalkan dengan cara pedang tadi di timur tengah atau belahan dunia Islam lainnya jadi bukan terbalik sana mempengaruhi kita yang harus terjadi adalah kita mempengaruhi sana siapa NU, NU lah yang harus dibangkitkan untuk mempengaruhi Islam persi Timur Tengah yang keras sehingga kemarin waktu tahun lalu ada konferensi  dunia Islam NU DJACC, NU yang mengadakan saya Kepala BNPT saat itu langsung saya dukung penuh karena apa inilah momentum saatnya Islam Nusantara harus diperkenalkan Islamnya jauh lebih toleransi dari pada di Arab dan lain-lain Timur Tengah sampai terjadi perang luar biasa nah dalam konteks saat ini kebebasan demokrasi ini banyak potensi-potensi dapat memecah persatuan kesatuan bangsa banyak yang bisa memecah bangunan dan merobohkan bagunan NKRI" ujar Tito karnavian

Rencana aksi 112 Tandingan Aksi Jalan Pagi Sehat Al-Maidah 51


11 Februari beberapa Ulama lakukan aksi jalan pagi sehat dengan nama "Aksi Jalan Pagi Sehat Al-Maidah 51" beberapa wilayah langsung menanggapi aksi jalan pagi sehat ini antara lain kota Depok Jawa Barat. Polresta Depok danUlama lakukan pertemuan hingga mengeluarkan keputusan agar masyarakat kota Depok menimbang imbas dan manfaat dari aksi tersebut jika ternyata banyak mudaratnya lebih baik tidak diikuti.

"di Muhammadiyah kota Depok H Ibnu Sahyan selesai dengan arahan dan imbauan dari pimpinan pusat Muhammadiyah di jokjakarta Prof Haider Ramsin untuk acara tanggal 11 dan sebagainya dihimbau untuk tidak turun dan dipelajari atau diambil apa manfaat dan mudaratnya" ujar Hadikus Yahya Ulama Muhammadiyah Depok

Sementara Raden Salamun Ulama NU mengatakan dari pengamatannya aksi 112 di khawatirkan di tunggangi kepentingan lain.

"ya teman-teman juga sudah paham bahwa PBNU tidak akan turun bahkan melarang kalau pun terpaksa adanya ikut melarang atributnya dipakai" ujar raden Salamun Ulama NU

Sementara Kombes Pol Heri Heriyawan Kapolres Depok menegaskan bahwa ulama di Depok Sepakat untuk tidak ikut dalam aksi tersebut.

"di sampaikan bahwa kegiatan tangga 11 itu dilarang saya ulangi dilarang karena menyalahi undang-undang penyampaian pendapat depan umum, undang-undang nomor 8 tahun 2009 ya demikian" ujar Kombes Pol Herry Heryawan 

namun hingga berita ini diturunkan izin perihal aksi jalan pagi sehat Al-Maidah 51 belum mendapatkan izin dari pihak kepolisian.

Postingan Populer